Jakarta, desapedia.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengungkapkan kekesalannya terhadap oknum yang telah berani menyalahgunakan Dana Desa.
Menurut Eko dalam akun Twitter miliknya @EkoSandjojo, dirinya sudah sering mengingatkan agar jangan nekat dan main-main dengan Dana Desa. Sebab, sudah banyak pihak yang mengawasinya, mulai dari pihak kepolisian, kejaksaan, Satgas Dana Desa, media, masyarakat serta inspektorat pemerintah daerah dan provinsi.
“Saya sudah katakan berkali2, jangan nekat dan main2 dgn dana desa krn yg mengawasi banyak, Kepolisian, Kejaksaan, Satgas, media dan masyarakat disamping inspektorat dari Pemda dan Pemprov. Pasti akan ketahuan dan diproses secara hukum. #KawalDanaDesa,” tulis Eko pada Selasa (30/7/2019).
Cuitan Eko itu menyertakan tautan berita rakyatmerdekanews.com yang berjudul “Dana Desa Dipungli, Jaksa OTT Pengurus LSM.”
Dalam berita itu disebutkan bahwa Tim Kejaksaan Negeri Kepahiang, Bengkulu melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan mengamankan dua orang dari LSM DPC Badan Peneliti Aset Negara (BPAN) Lembaga Aliansi Indonesia (LAI). Mereka diduga melakukan pungutan liar dari Dana Desa yang dikelola oleh empat kepala desa di wilayah Kepahiang, Bengkulu.
Unggahan Mendes Eko ini mendapat dukungan dari warganet. “Selain Pemerintah dan Intansi terkait. Partisipatif dan Peran Aktif Warga Masyarakat Desa Perlu ditingkatkan untuk Bersama2 mengawasi dan Menjaga dr Penyelewengan DD oleh Para Oknum. #AwasiDanaDesa,” kata akun @GusgusSoegara.
“Praktek-praktek seperti itu marak didesa-desa, perlu adanya keberanian kades untuk melaporkan LSM yang berlagak preman,” tulis akun @Didifathur.
Hingga Jum’at (2/8/2019), postingan Eko telah di-retweet sebanyak 797 dan disukai sekitar 999 pengguna Twitter. (Red)
