Lewati ke konten
Idul Fitri Almalik Pababari Idul Fitri Almalik Pababari

Kades di Garut Tersangka Karena Bikin Video Ajakan Pilih Jokowi, Ketum Apdesi: Tugas Kades Ajak Warga Datang ke TPS Agar Tidak Golput

Kades di Garut Tersangka Karena Bikin Video Ajakan Pilih Jokowi, Ketum Apdesi: Tugas Kades Ajak Warga Datang ke TPS Agar Tidak Golput - Desapedia

Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), Suhardi Buyung. (dok)

Jakarta, desapedia.id – Jajang Haeurdin, Kepala Desa Cimareme, Kabupaten Garut, Jawa Barat telah ditetapkan sebagai tersangka setelah membuat video berdurasi 37 detik tentang mengajak memilih calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo pada Pilpres 17 april 2019 mendatang. Video itu sempat viral di media sosial.

“Saya Jajang Haeurdin Kepala Desa Cimareme mengimbau sekaligus mengajak untuk memilih presiden Republik Indonesia nomor urut 01 Bapak Insinyur Joko Widodo untuk melanjutkan program berikutnya,” kata Jajang di awal video tersebut.

Akibat dari perbuatannya itu, Jajang resmi ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman pidananya 1 tahun.

Menanggapi perilaku anggotanya di Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), Ketua Umum DPP Apdesi, Suhardi Buyung mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi dan di tahun politik ini situasi semakin sengit dan memanas, terlebih para kontestan pemilu.

Karena itu, Suhardi mengingatkan, yang namanya aparatur negara, baik itu TNI, Polri, PNS dan kepala desa harus netral sesuai dengan aturan undang-undang.

“Tugas kepala desa adalah bagaimana supaya mengurusi desanya agar aman dan kondusif jelang pemilu sampai pada pelaksanaan pemilu 17 april 2019 yang akan datang. Jadi tugas Kades yaitu ajak warga datang ke TPS agar tidak golput,” tegas Suhardi saat dihubungi Desapedia.id, di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Suhardi meminta para kepala desa anggota Apdesi di seluruh Indonesia sebaiknya fokus melakukan pencegahan agar jangan sampai ada provokator, adu domba dari luar masyarakat desa.

Selain itu, lanjutnya, mengajak dan memberikan pemahaman agar aspirasi warga desa benar-benar terwujud, termasuk juga mendorong partisipasi warga desa dalam pemilu.

“Kepala desa tidak boleh tuh mengajak pilih salah satu calon, apalagi melalui intimidasi. Itu tidak netral. Kalau kepala desa sudah seperti itu, di masyarakatnya pasti tidak akan kondusif. Cara yang salah kalau membuat video untuk mengajak memilih salah satu capres. Sudah melanggar aturan,” tegas Suhardi.

Suhardi menambahkan, menjelang pemilu ini, tugas utama Kepala desa adalah memastikan semua warga desanya jangan sampai tidak hadir, jangan golput dan pastikan mereka datang ke TPS.

“Saya sebagai ketua umum menghimbau kepala desa yang lainny agar tidak mengulangi perbuatan Kepala Desa Cimareme. Cukup ini saja yang menjadi pelajaran kita bersama,” pintanya.

Suhardi berharap pilpres ini menghasilkan presiden yang betul-betul sesuai pilihan dari hati nurani masyarakat desa di seluruh Indonesia. “Mau nomor 01 atau 02 yang menang, kalau itu sudah pilihan, itu adalah presiden kita dan kita wajib mendukungnya,” pungkas Suhardi. (Red)

Scroll To Top