Lewati ke konten

Marwan Jafar: Indonesia Menuju The Great Society

Marwan Jafar: Indonesia Menuju The Great Society - Desapedia

Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar (FOTO/Dok)

Jakarta, desapedia.id – Pemerintah Pusat dan Daerah serta segenap elemen bangsa perlu menyiapkan komitmen kuat buat untuk mewujudkan beberapa strategi mendasar di bidang sosial, ekonomi, politik dan budaya baru pasca pandemi Covid-19. Sikap optimisme, disiplin keras dan kegotongroyongan warga masyarakat tetap harus dipertahankan agar dampak wabah Corona ini dapat diatasi.

Marwan Jafar, Anggota DPR RI, kepada desapedia.id dalam perbincangannya, Senin (19/05/2020), di Jakarta, juga mengingatkan jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba mengeruk keuntungan di tengah keprihatinan sosial dan ekonomi saat ini. Di sisi lain menurut mantan Menteri Desa-PDTT, ini, ada sejumlah gagasan dan strategi yang perlu diperhatikan segenap warga masyarakat, aparatur penegak hukum dan tentunya jajaran pemerintah baik di pusat maupun daerah. Berikut ini petikannya:

(T). Hal apa yang menurut Bapak prioritas dilakukan jajaran pemerintah dan aparatur penegak hukum?

(J). Di masa seperti saat ini, sangat penting penegakan keadilan dan hukum- do justice secara konsisten oleh jajaran pemerintah khususnya oleh kementerian dan lembaga berwenang terkait beberapa aturan kebijakan maupun protap penanganan Covid-19. Dan juga, termasuk kepastian penyaluran berbagai bentuk jaring pengaman sosial secara adil, merata, obyektif dan tepat sasaran. Persoalan ini wajib diprioritaskan, terutama buat meminimalkan ekses-ekses negatif yang tidak kita inginkan. Di sisi lain, perilaku positif dan beberapa kebiasaan baru warga masyarakat yang terbentuk selama masa pandemi Covid-19 sangat baik buat dipertahankan maupun diteruskan agar kita menjadi bangsa yang lebih berdisiplin.

Di samping itu, upaya mewujudkan kesejahteraan sosial- social prosperity di seluruh lapisan warga masyarakat Indonesia mesti dilakukan secara masif, konsekuen dan sistematis. Pengalaman menjalani masa pandemi Covid-19 memberi banyak pelajaran berharga, betapa masalah-masalah di bidang kesehatan dan pendidikan, kesempatan kerja sampai sektor ketersediaan bahan pangan merupakan indikator nyata yang mengukur seberapa baik pencapaian pemerintah meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat tetap menjadi prioritas penting.

(T). Pandemi Covid-19 juga melanda sejumlah negara di dunia, bagaimana pandangan Bapak terhadap berbagai kebijakan yang dijalankan pemerintah?

(J). Pengamatan kita dari sejumlah negara yang mengalami pandemi Covid-19 seperti mewajibkan atau memandatkan pemerintah agar mengikuti atau menganut sebuah ideologi baru- new ideology khususnya pada bidang ilmu pengetahuan alias science, knowledge and technology sebagai jalan keluar konkrit serta solusi yang benar terkait banyak masalah atau bidang-bidang kehidupan yang dihadapi manusia. Hanya dengan ideologi baru inilah, berbagai ide-inisiatif, inovasi, kreatifitas, budaya hingga gaya hidup yang lebih sehat dan membahagiakan manusia dapat tercipta.

Dengan ideologi baru itu, diharapkan juga mampu mendorong tatanan sosial baru- new social order dengan kohesi sosial yang lebih kuat, lebih akrab lingkungan, lebih manusiawi serta tetap bersemangat spartan menjalani atau menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Oleh karena itu, pasca Covid-19 adalah momentum sangat tepat bagi pemerintah buat memfokuskan investasi di bidang kesehatan, terutama sektor penelitian atau farmasi. Caranya, bekerjasama dengan kampus-kampus besar kredibel, lembaga penelitian domestik serta perusahaan farmasi raksasa multinasional yang bisa dipercaya, buat memproduksi alkes (alat kesehatan), APD (alat pelindung diri) hingga vaksin-vaksin dan melayani sejumlah harapan warga masyarakat di bidang kesehatan. Di banyak negara diyakini memprioritaskan pula investasi di dunia kesehatan ini. Yang penting, investasi besar di bidang kesehatan termasuk prasarana penunjang dan berbasis sistem digitalisasi serta transfer teknologi sebaiknya menjangkau hingga di tingkat kelurahan maupun kawasan pedesaan.

(T). Dengan kata lain, Bapak mendorong pemerintah dan swasta untuk investasi di bidang kesehatan dan bioteknologi?

(J). Tentu. Investasi di bidang kesehatan dan industri bioteknologi sangat mendesak untuk diwujudkan demi menopang kesejahteraan rakyat di masa depan. Mengapa demikian? Sebab, keberadaan industri bioteknologi yang kuat di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dipastikan dapat berkontribusi besar mengantisipasi krisis pangan. Selain krisis pangan, krisis air dan energi juga terus mengintai manusia dan membuntuti banyak negara di dunia di masa mendatang.

Harap diketahui, pengalaman pandemi Covid-19 ini mengajarkan kita bertransformasi atau menata kembali ekosistem perekonomian nasional yang lebih inklusif, baik di sektor ekonomi riil, ekonomi kreatif, industri dan perdagangan hingga sektor keuangan serta perpajakan yang lebih adil bagi segenap warga negara. Termasuk penguatan cadangan devisa, pengurangan defisit neraca pembayaran dan mengoptimalkan ekspor melalui berbagai komoditas andalan.
Kita sudah lihat dan alami dampak dari transformasi ekonomi tersebut, indikasi nyata terjadinya PHK massal, kelumpuhan sektor ekonomi informal dan munculnya fenomena deindustrialisasi. Karena itu diperlukan semacam lompatan kebijakan untuk memulihkan kondisi ekonomi dan sosial yang terdampak serius pandemi Covid-19.

Maka, hemat kami, pemerintah dalam jangka pendek, sedapat mungkin mesti menghindari kebocoran APBN hingga kebijakan negara yang berpotensi merugikan negara apalagi sampai berdampak hukum. Kita juga pelu saling sinergi dan solidaritas sosial antara negara dengan kalangan ormas, civil society serta para tokoh bangsa sebagai kekuatan baru bernegara dan berbangsa. Termasuk dalam konteks mentransformasi secara kelembagaan agar ditempati sosok-sosok yang berkomitmen kuat untuk kemajuan bangsa.

(T). Kelak masa Pandemi Covid-19 berlalu, apa yang Bapak harapkan terhadap bangsa Indonesia?

(J). Salah satu pelajaran berharga atau hikmah penting di masa pandemi Covid-19 adalah tumbuhnya solidaritas sosial atau kegotongroyongan di antara warga masyarakat. Nilai-nilai luhur ini akan berpotensi membentuk kesalehan sosial- social piety yang akan memperkuat karakter maupun pembangunan nasional- nation building menuju kematangan berbangsa secara bermartabat.
Dan, kita mesti meyakini dan optimis pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat mampu mewujudkan sebuah tatanan masyarakat baru Indonesia yang besar- The Great Society yang lebih berkeadilan, berintegritas, berdisiplin, tetap relijius-spiritual serta ramah terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti big data, mengoptimalkan pendekatan sistem algoritma, hingga kecerdasan buatan.

Kita juga harus mempercayai, tatanan masyarakat baru Indonesia yang besar ini juga bakal mendorong roda perekonomian nasional supaya lebih adil, mengikis ruang gerak para mafia ekonomi dan golongan sejenisnya. Termasuk mendorong perilaku atau praktik politik yang bermartabat dan pro rakyat serta inklusif. (Eddy SL Purba)

Scroll To Top