Lewati ke konten
Idul Fitri Almalik Pababari Idul Fitri Almalik Pababari

Dengan Beberapa Catatan Penting, Pegiat Desa Sambut Baik Aplikasi Desa Lawan Covid–19

Dengan Beberapa Catatan Penting, Pegiat Desa Sambut Baik Aplikasi Desa Lawan Covid–19 - Desapedia

Mendes PDTT dan Sekjen Kemendes PDTT Saat Peluncuran Aplikasi (FOTO/Dok)

Jakarta, desapedia.id – Melalui dukungan dan bantuan dari Bank Dunia, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah meluncurkan dua aplikasi seluler yang bermanfaat untuk membantu dalam hal pencegahan dan penanganan Covid-19 dan kesehatan masyarakat pada Rabu (13/5) lalu.

Kedua aplikasi tersebut antara lain aplikasi Desa Melawan COVID-19 dan e-Human Development Worker (e-HDW).

Pegiat desa menyambut baik peluncuran kedua aplikasi ini dengan memberikan beberapa catatan penting.

Salah satu pegiat desa yang juga Manajer Riset Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra), Badi’ul Hadi kepada desapedia.id mengatakan, sesungguhnya ini langkah yang baik dan perlu diapresiasi.

Hadi menjelaskan, hanya saja tinggal bagaimana sosialisasi aplikasi ini agar dapat di akases oleh masyarakat. “Agar masyarakat juga bisa mengontrol pelaporan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa dan Relawan Desa, terutama masyarakat yang memiliki kerentanan seperti disabilitas”, ujarnya.

Pegiat desa lainnya yang juga Board of Director Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro), Rohidin Sudarno menyatakan ada potensi masalah atas eHDW ini.

Pertama, Rohidin melanjutkan penjelasannya, soal sinyal Internet dan spesifikasi Android/HP mengingat banyak daerah belum punya sinyal bagus dan spesifikasi aplikasi.

“Malah kecenderungannya pengisian manual masih tetap terbuka”, jelas Roi sapaan akrabnya.

Kedua, Rohidin mengatakan bahwa kapasitas Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM), aparatur pemerintahan desa dan petugas lainnya untuk menginput data masih sangat terbatas.

“Hal ini disebabkan selain pelatihan yang belum banyak dilakukan, pemahaman mereka tentang gizi juga perlu ditingkatkan”, ungkap Roi.

Ketiga, menurur Rohidin terkait soal sumber informasi, artinya belum banyak KPM memahami dari mana kira–kira data eHDW ini bisa dikumpulkan, diverifikasi dan diupload. Sedangkan keempat, Rohidin menekankan soal keberlanjutan aplikasi ini.

“Karena begini ya, ada aplikasi lain yang bersinggungan yakni Village Scorecard. Sebaiknya bisa diintegrasikan”, tambah Rohidin. (Red)

Scroll To Top