Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah menaikkan alokasi Dana Desa (DD) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 sebesar Rp. 71 triliun. Ada beberapa catatan menarik dari kenaikan Dana Desa tahun 2024 ini, yakni komitmen pemerintah untuk memperbaiki penyaluran Dana Desa agar tepat guna.
Komitmen ini sejatinya diharapkan pemerintah dapat mendorong Dana Desa 2024 mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu agar desa bisa berdaya, menjalankan kewenangan, dikelola sebaik – baiknya dan fokus pada persoalan di desa, yaitu kemiskinan dan Kesehatan.
Namun demikian, pelaksanaan Dana Desa sejauh ini masih menyisakan permasalahan yang kerap kali berulang terjadi setiap tahunnya, yaitu banyaknya program mandatory dari Pemerintah Pusat yang ternyata tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat desa yang telah terumuskan melalui musyawarah desa. Rekognisi dan subsidiaritas sebagaimana menjadi amanat terpenting dalam UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa belum sepenuhnya berjalan.
Dalam pelaksanaan Dana Desa tahun anggaran 2024, program mandatory yang telah ditetapkan oleh pemerintah mencakup 7 isu prioritas, yaitu pengentasan kemiskinan ekstrem; intervensi percepatan eliminasi TBC; ketahanan pangan nabati dan hewani; pencegahan narkoba; penurunan stunting; dana operasional pemerintah Desa; dan optimalisasi pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional.
Oleh karena itu, di tengah pemerintah melalui Kemendes PDTT yang saat ini sedang Menyusun Permendes PDTT tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa 2024 yang mengacu pada 7 program prioritas tersebut, talkshow Kajian Desa bareng Iwan atau KADES IWAN di TV Desa akan mengurai dan menganalisa lebih jauh perihal kendala dan tantangan penggunaan dana desa tahun 2024 dari perspektif parlemen di DPR RI dan DPD RI.
“Kajian ini juga akan mengupas lebih jauh tentang tuntutan parlemen selama ini yang ingin mendorong otonomi dana desa sebagai instrumen mengembalikan hak – hak desa”, ungkap Presenter ‘Kades Iwan’, Iwan Sulaiman Soelasno kepada desapedia.id pada Senin (2/10/2023).
Narasumber:
- Illiza Sa’aduddin Djamal, Anggota Baleg DPR RI Fraksi PPP
- Almalik Pababari, Anggota Komite IV DPD RI
- Hasanuddin Mas’ud, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, dan
- Choirul Anam, Peneliti di Charles University, Praha, Ceko.
