Tarakan, desapedia.id – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia (MPR RI) dari kelompok Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) yang juga Wakil Ketua Komite I DPD RI, Fernando Sinaga menggelar kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI bersama para pengurus dan anggota Keluarga Besar Pengajian Aisyah di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara pada Minggu (23/5) lalu di sebuah hotel di Kota Tarakan.
Dalam forum sosialisasi tersebut Fernando Sinaga menegaskan Negara Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau yang memiliki keragaman budaya, suku dan agama yang berbeda-beda yang tercermin dalam satu ikatan Bhinneka Tungga Ika yang artinya walaupun berbeda-beda tetap satu juga yang akan menimbulkan rasa memiliki negara ini, sehingga persatuan dan kesatuan tetap terjaga sampai saat ini.
“Sebagai mayoritas, maka semua suku dan agama yang mayoritas di Indonesia wajib melindungi suku dan agama yang minoritas sehingga dengan praktek kehidupan berbangsa dan bernegara seperti ini maka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan tetap terjaga. Karena itu saya berani katakan bahwa setiap orang yang beragama pasti Pancasilais”, tegas Fernando yang disambut dengan tepung tangan riuh dari para anggota Komunitas Pengajian Aisyah yang hadir.
Dalam kesempatan tersebut, Fernando mengajak semua pihak untuk menghormati satu sama lain dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama, yaitu dalam bentuk harus saling menjaga dalam bentuk hal apapun, menaati segala aturan yang telah ditetapkan negara dan saling menghargai baik dalam beda, suku, budaya, dan agama yang dianut.
Fernando menambahkan, Pancasila sudah final dan telah diterima serta diakui oleh para pendiri bangsa termasuk pemuka agama.
“Maka seluruh komponen bangsa termasuk rekan–rekan anggota Komunitas Pengajian Keluarga Besar Aisyah untuk bersama–sama menjaga semangat kebangsaan seperti terkandung dalam Empat Pilar MPR RI. Apa saja? Antara lain Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara, Ketetapan MPR NKRI sebagai Bentuk Negara serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara”, timpal Fernando. (Red)
