Lewati ke konten

Ingin Jadi Juara Lomba Desa? Ini Tips dari Kades Pasirsari

Bekasi, desapedia.id – Keunggulan Desa Pasirsari tidak perlu lagi diragukan. Desa yang berada di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat ini, telah teruji dalam perlombaan desa pada tahun 2017 lalu. Dalam lomba desa tersebut, Pasirsari mampu duduk sebagai desa terbaik pertama tingkat Kabupaten Bekasi dan tingkat Provinsi Jawa Barat. Dan hebatnya lagi, Pasirsari berhasil masuk di lima besar desa terbaik tingkat nasional.

Untuk mencapai hal tersebut, tentu bukan perkara yang mudah. Butuh kepemimpinan yang super hebat dari seorang kepala desanya. Dan sungguh beruntung Pasirsari telah memilih pemimpin yang tepat. Dia adalah Lamjah Hertansyah yang telah menjadi kepala desa sejak tahun 2012 silam.

Di bawah komando Lamjah, nama Pasirsari kian terangkat dan semakin terkenal di nusantara. Tak heran, banyak desa dan daerah di Indonesia yang melakukan studi banding ke Pasirsari. Mereka datang dan belajar tentang desa kepada Pasirsari.

Tak hanya Pasirsari yang semakin dikenal. Nama Lamjah juga semakin diperhitungkan. Dia kerap diundang sebagai pembicara tentang desa. Kepiawaiannya membawa Pasirsari menjadi juara lomba desa menjadi sebuah daya tarik. Ditemui Desapedia.id, pekan lalu, di Kantornya, Lamjah membeberkan rahasia dan resep jitu membawa Pasirsari hingga ke kancah nasional. Berikut petikannya:

Meski bukan juara I lomba desa tingkat nasional, mengapa Desa Pasirsari menjadi salah satu pusat studi banding desa-desa di Indonesia?

Juara I perlombaan tingkat nasional regional II (wilayah Jawa dan Bali) memang dimenangkan oleh desa yang ada di Bali. Dan Desa Pasirsari sebatas juara harapan I. Tapi sekalipun juaranya di Bali, tetap Pasirsari yg terbaik. Kenapa? Orang Bali pada datang studi banding kesini (Pasirsari).

Kekalahan Pasirsari sebenarnya hanya sebatas keterlambatan pengiriman berkas saja. Jadi waktu itu, berkas dokumen Pasirsari hanya ditaruh map, tidak dikemas dalam bingkai seperti desa-desa lainnya. Sampai saya dipertanyakan pihak Kemendagri: Ini mau ikut lomba beneran atau gak? Padahal, masalah pemberkasan dokumen itu harusnya menjadi tugas pihak Provinsi Jabar. Akhirnya, mereka saling menyalahkan satu sama lain. Saya yang menengahi. Sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. Jadikan itu sebuah pengalaman untuk ke depannya.

Memang, kalau tidak ada masalah dengan pemberkasan, saya yakin Pasirsari jadi juara I. Siapa yg bisa ngalahin Pasirsari? Saya punya mental baja, dan materi saya kuasai. Dan yang menarik, diantara desa yang masuk lima besar, hanya Pasirsari yang merupakan desa industri. Empat desa lainnya pertanian. Karena itu salah satu keunggulan Pasirsari yakni di tengah banyaknya warga pendatang, tapi situasinya tetap kondusif. Meski begitu, dengan lapang dada saya terima kekalahan itu.

Apa yang harus dilakukan seorang kepala desa agar desanya bisa menjadi juara lomba desa?

Seorang kades harus cerdas menyikapi permasalahan yg ada di wilayahnya. Ini erat kaitannya dengan tiga bidang yang menjadi poin penting dalam penilaian lomba desa. Sesuai dengan Permendagri Nomor 81 Tahun 2015, tiga bidang yang akan dievaluasi itu diantaranya: bidang pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.

Nah, tiga bidang itu yang nantinya akan diekspose kepada tim juri. Jadi dalam ekspose desa jangan ngawur, jangan kemana aja disebutin. Itu salah.

Setelah dijabarkan tiga bidang itu, lalu jelaskan langkah apa yang dilakukan kades untuk mengatasi semua permasalahan itu. Contoh, apa saja masalah di bidang kewilayahan? Maka Kades harus dapat menangani masalah itu, dan buat inovasi untuk mengatasi masalah tersebut. Lalu buatlah payung hukumnya dengan peraturan desa. Kalau memang banyak permasalahan, maka munculkan saja beberapa perdes. Jadi setiap perdes muncul dari suatu masalah, tapi sifat perdes menguntungkan dan berpihak kepada masyarakat.

Selanjutnya, untuk melakukan kegiatan 3 bidang tersebut, tentu perlu ditopang biaya yang memadai. Nah, kades dalam ekspose desa juga harus memaparkan sumber pendanaan. Berapa dan dikemanakan dana desa dari pusat, dana alokasi desa dari pemkab (pemerintah kabupaten), dan dana bantuan dari provinsi. Selain itu, PADes (pendapatan asli desa) juga harus digali dan diterangkan.

Setelah dirangkum, maka semua kegiatan tersebut kita branding dan dibuat jadi satu judul, sehingga bisa menjadi ciri khas desa. Misalnya, kalau Pasirsari saya kasih judul “Pasirsari Berhias”.

Untuk Desa Pasirsari, apa saja inovasi yang telah dilakukan?

Banyak, contohnya pelayanan 24 jam nonstop, setiap gapura dusun dipasang running text, dan lainnya. Karena itu Desa Pasirsari memiliki 17 perdes. Jadi kalau ada desa lain yang ingin juara lomba desa, maka setidaknya harus memiliki 16-17 perdes. Kalau cuma 3-4 perdes gak bakal jadi juara.

Selain bidang pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan, faktor apalagi yang harus diperhatikan dalam lomba desa?

Tata kelola keuangan desa juga jadi poin penting penilaian. Jadi sumber keuangan desa harus jelas semuanya, mulai dari pencairannya, penyalurannya serta penggunaannya.

Seorang kades bertugas sebagai pengelola dan pengawas keuangan. Lalu siapa eksekutornya? Saat ini kebanyakan kades merangkap semua. Dia yang megang uang, dia yang ngebangun, dia juga yang yang ngawasin. Lah kalau kaya gitu gimana? Ya tunggu saja kehancurannya.

Terus tata kelola keuangan yang benar seperti apa?

Kalau Desa Pasirsari dibentuk yang namanya Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Fungsi dan tugas BKM yaitu membantu kades dalam hal pembangunan yang dilakukan di wilayahnya.

Jadi alurnya, kades merekomendasikan kepada bendahara atau kaur (kepala urusan) keuangan untuk memberikan uang kepada BKM. Lalu besar kecilnya jumlah uangnya berdasarkan apa? Berdasarkan rekomendasi yang kades keluarkan. Lalu rekomendasi yang kades keluarkan berdasarkan apa? Berdasarkan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Dan siapa yang membuat RAB? Ya konsultan.

Selanjutnya, kades hanya mengawasi kinerja BKM sebagai pelaksana pembangunan. Jadi kalau ada pemeriksaan dari Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri), atau instansi lainnya, maka kades tidak usah turun ke lapangan. Karena sudah ada BKM.

Untuk bangunan kantor desa, seberapa besar pengaruhnya dalam penilaian lomba desa?

Tidak jaminan bahwa kantor desa yang bertingkat dan megah jadi juara. Memang ada poinnya kalau tata kelola ruangnya benar. Misalnya, toilet untuk pria dan wanita harus dipisah, ada ruang menyusui, ada gudang arsip, ada kantor karang taruna dan seterusnya. Jadi, walaupun kantor desanya sederhana, bisa jadi akan juara kalau tata ruangnya bagus.

Kantor Desa Pasirsari mungkin saja kalah dibandingkan dengan kantor desa lainnya. Tapi, kebersihan selalu kami jaga dan di sini lengkap semua. Hanya satu yang tidak kami punya. Di sini gak ada PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), karena memang tidak cukup tempatnya (luas tanahnya).

Seperti apa Bapak melihat perlombaan desa tingkat Kabupaten Bekasi untuk tahun 2018?

Besar harapan saya agar juara lomba desa tingkat Provinsi Jabar tahun ini dapat di pegang kembali oleh Kabupaten Bekasi. Karena itu saya berharap tim penilai dari DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Kabupaten Bekasi, bisa jeli memilih juara setingkat kabupaten yang nantinya jadi kandidat untuk berkompetisi di Jabar.

Tim penilai jangan asal-asalan memilih. Mungkin karena kedekatan dinas (DPMD) dengan si A atau si B, langsung jadi juara. Gak boleh gitu, nantinya akan bobrok dan malu di tingkat Jabar. Itu harapan saya. (Red)

Scroll To Top