Lewati ke konten
Idul Fitri Almalik Pababari Idul Fitri Almalik Pababari

Diprotes Warga, Pemdes Ciledug Tutup Sementara PT Bistec

Bekasi, desapedia.id – Pemerintah Desa Ciledug menggelar musyawarah untuk memediasi persoalan antara warga dengan PT Bistec Stamping Indonesia Autoparts Jaya (PT Bistec), di Aula Kantor Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Kamis (14/4/2022).

Perwakilan warga yang didampingi Ormas Oi Kabupaten Bekasi dan LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) meminta agar PT Bistec menghentikan mesin produksi yang membuat bising dan getaran sehingga mengganggu lingkungan. Selain itu, warga meminta ganti rugi kerusakan rumah warga akibat getaran yang ditimbulkan oleh PT Bistec. Lainnya, warga juga meminta transparansi persoalan limbah pabrik yang ditakutkan mengandung bahan beracun berbahaya (B3).

Sementara itu, perwakilan PT Bistec membela diri bahwa mesin yang membuat bising dan getaran saat ini sudah tidak digunakan lagi.

Pelaksanaan musyawarah tersebut cukup berjalan alot. Karena itu, untuk menemukan titik temu antara kedua belah pihak, akhirnya Pemerintah Desa Ciledug meminta dengan tegas agar PT Bistek menutup sementara operasionalnya.

“Untuk sementara waktu, perusahaan ditutup dan diawasi oleh Pemdes [Ciledug] dan warga. Karena memang Pemdes sampai saat ini belum memberikan izin kepada PT Bistec. Silahkan menunggu hasil uji lab ulang dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi. Kami minta, kita sama-sama menahan diri dan menjaga ketentraman bersama,” ujar Kepala Desa Ciledug, Iing Solihin.

Dari hasil musyawarah ini, warga dengan PT Bistek menyepakati tiga poin secara tertulis. Pertama, kesepakatannya adalah menutup sementara kegiatan produksi yang beroperasi di PT Bistec.

Kedua, menguji lab ulang kebisingan dan getaran yang dilakukan DLH Kabupaten Bekasi.

Ketiga, pelaksanaan lab dilaksanakan secara terbuka dan disaksikan oleh pihak PT dan warga sekitar.

Sebagai informasi, sebelumnya DLH Kabupaten Bekasi sempat melakukan uji lab terhadap pabrik PT Bistec. Hanya saja, hasil uji lab pertama tersebut ditolak oleh warga karena tidak disaksikan oleh perwakilan warga setempat. (Red)

Scroll To Top