Lewati ke konten

Belum Lunas, Subkontraktor Tuntut Penyelesaian Pembayaran Proyek Revitalisasi Pasar Baru Jatiasih

Bekasi, desapedia.id – Revitalisasi Pasar Baru Jatiasih yang terletak di Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi masih menyisakan permasalahan. Sebab, puluhan subkontraktor pembangunan revitalisasi pasar ini mengaku belum diselesaikan pembayarannya.

Uun, selaku perwakilan beberapa subkontraktor proyek revitalisasi Pasar Baru Jatiasih mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum menerima penyelesaian pembayaran atas proyek yang dikerjakannya dalam pembangunan pasar tersebut.

Belum Lunas, Subkontraktor Tuntut Penyelesaian Pembayaran Proyek Revitalisasi Pasar Baru Jatiasih - Desapedia

“Kami menuntut hak kami untuk pembayaran pelunasan karena pasar ini sudah berfungsi. Sampai saat ini kami belum menerima pelunasan, padahal pasar sudah beroperasi dan pedagang sudah masuk di pasar ini sejak bulan Februari lalu,” kata Uun, di Pasar Baru Jati Asih, Senin (3/7/2023).

Menurut Uun, PT Mukti Sarana Abadi (PT MSA) selalu kontraktor utama pembangunan revitalisasi Pasar Baru Jatiasih sebelumnya pernah menjanjikan akan melunasi jika pasar sudah berfungsi dan pedagang sudah masuk untuk berjualan.

“Tapi setelah ditunggu berbulan-bulan, pelunasan belum juga dibayarkan. Alasannya, pihak PT MSA punya konflik internal yang efeknya jadi berimbas ke kami,” terangnya.

“Kami sebagai subkontraktor sebenarnya tidak mau tahu urusan internal mereka, tapi kami di sini seolah-olah dilibatkan. Bahkan, kami sudah mengupayakan beberapa kali untuk memediasi mereka agar konflik internal mereka tidak menjadi alasan PT MSA atas penundaan pembayaran pelunasan ke para subkontraktor,” sambung Uun.

Dia berharap agar konflik internal di PT MSA cepat selesai dan hak semua subkontraktor juga dapat terselesaikan.

“Pembayaran yang belum dilunasi PT MSA total seluruhnya bisa mencapai puluhan miliar. Karena itu, kami menuntut hak kami dan meminta kepastian kapan ini akan dibayarkan,” tegas Uun.

Agung, perwakilan subkontraktor lainnya menambahkan, dia dan rekan-rekannya hari ini datang kembali untuk meminta kepastian. “Tapi pertemuan hari ini Direktur PT MSA Rudi Rosadi tidak hadir dan hanya diwakili lawyernya,” ucapnya kecewa.

“Kesepakatan kami adalah jika nanti hari Kamis belum juga ada penyelesaian, maka kami semua sepakat untuk mengambil barang-barang milik kami seperti atap, pompa, panel, kabel, rolling door, bahkan keramik akan dicopot semuanya,” tambah Agung. (Red)

Scroll To Top