Lewati ke konten

Ketum Soksi Ali Wongso Sinaga Tanggapi Pernyataan Luhut Soal OTT KPK

Ketum Soksi Ali Wongso Sinaga Tanggapi Pernyataan Luhut Soal OTT KPK - Desapedia

Ketum Depinas Soksi, Ali Wongso Sinaga

Jakarta, desapedia.id – Saat peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi pada medio Desember 2022 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK membuat citra Indonesia menjadi jelek. Ketika itu Luhut mengatakan Indonesia saat ini tengah menuju digitalisasi yang akan mempersempit celah untuk korupsi.

Dalam diskusi yang digelar oleh LKBH SOKSI dan The Ilyas Koneksi Cafe di Jakarta pada Senin (2/1/2023) lalu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) memberikan tanggapan atas pernyataan Menko Marves Luhut tersebut.

Politisi senior Partai Golkar ini mengapresiasi pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan tentang kritik terhadap OTT (Operasi Tangkap Tangan) dalam rangka pemberantasan korupsi oleh  KPK yang berdampak membuat citra Indonesia menjadi jelek, khususnya dalam konteks sasaran investasi yang kita perlukan sehingga merugikan pembangunan nasional.

Menurutnya, pernyataan itu perlu dipahami secara rasional, kritis dan komprehensif dengan positive thinking.

“SOKSI percaya pernyataan Menko Marves itu bukan berarti kontra terhadap OTT untuk pemberantasan korupsi, tetapi justru pernyataan kritis itu mengandung hikmah besar yang baik tentunya, yaitu berupa tantangan bagi bangsa ini termasuk bagi KPK sendiri, agar supaya pemberantasan korupsi yang sangat diperlukan bangsa ini, seharusnya dapat lebih efektif kedepan dengan mengoptimalkan penguatan pencegahan korupsi sehingga pada waktunya mensubstitusi OTT yang berpotensi dampak negatif terhadap citra Indonesia, secara gradual dan optimal hingga bisa mendekati zero OTT”, ujarnya.

Ali Wongso menjelaskan, SOKSI meyakini dan mendukung pemberantasan korupsi yang mengutamakan pencegahan korupsi, niscaya dapat mensubstitusi OTT pada waktunya secara optimal, seperti dengan mendorong akselerasi optimasi digitalisasi secara konsisten dan massif seiring transparansi penyelenggaraan kekuasaan serta berbagai gagasan solutif lainnya yang dapat berkembang.

Ketum SOKSI ini menilai, kritik membangun oleh Menko Marves sesungguhnya dapat mendorong bertumbuhnya kesadaran baru generasi bangsa ini bahwa sangat memerlukan pelurusan arah reformasi kedepan terutama dalam rangka penghapusan KKN dan penegakan supremasi hukum guna membangun kepastian masa depan generasi bangsa kelak akan lebih baik dari sekarang.

“Kritik membangun Menko Marves itu sangat relevan mendorong terciptanya suatu “momentum koreksi total” sekaligus perbaikan terhadap sistem pemberantasan korupsi selama ini, agar supaya lebih efektif kedepan sekaligus merupakan momentum pelurusan arah reformasi kedepan menuju Indonesia Emas 2045”, tutupnya. (Red)

 

Kembali ke atas laman