Purbalingga, desapedia.id – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meninjau pembangunan kampus Universitas Perwira Purbalingga (Unperba) yang digagasnya. Pembangunan yang sudah berjalan 95 persen ini ditargetkan selesai pada pekan ini, sehingga bisa langsung beroperasi untuk menjalankan kegiatan akademik.
“Insya Allah tanggal 11 April 2019 ini Universitas Perwira Purbalingga akan diresmikan oleh Menristek dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah serta Bupati Purbalingga. Setelah itu akan langsung bisa menerima mahasiswa baru. Kegiatan perkuliahan tahun ini bisa dilakukan mengikuti kalender akademik mulai bulan September mendatang sesuai ketentuan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi,” ujar Bamsoet usai meninjau pembangunan Universitas Perwira Purbalingga, di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (03/04/19).
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini meminta doa restu dari berbagai kalangan masyarakat agar kehadiran Unperba tak hanya bisa bermanfaat dari sisi meningkatkan kualitas pendidikan saja, namun juga bisa ikut memberdayakan masyarakat. Masyarakat sekitar juga bisa memanfaatkan kehadiran Unperba untuk meningkatkan geliat perekonomian di daerah.
“Pendirian Unperba didasari semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi, berupa pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Unperba tidak ingin menjadi menara gading yang tertutup dari peradaban. Justru kehadiran Unperba akan ikut meningkatkan peradaban kehidupan manusia,” tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memaparkan, sebagai langkah awal, Unperba akan mulai dengan 4 fakultas, yaitu Hukum, Manajemen, Teknik dan Teknologi Informasi.
Sementara program studi yang dimiliki dan sudah terakreditasi berjumlah 12 program studi, antara lain manajemen, akuntansi, ilmu komunikasi, hukum, pendidikan bahasa Inggris, pendidikan matematika, agribisnis, agroteknologi, teknik mesin, teknik informatika, gizi kesehatan dan keperawatan.
“Empat fakultas dengan 12 program studi tersebut sesuai dengan banyaknya potensi lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Matriks dan materi perkuliahan juga akan disesuaikan antara garis besar dari Kemenristekdikti dengan kebutuhan dari dunia usaha. Sehingga terjadi link and match. Dengan demikian usai menempuh pendidikan di Unperba, mereka bisa langsung terserap ke dunia kerja,” pungkas Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu.
Keberadaan Unperba menuai respon positif dari beberapa pemangku kepentingan. Salah satunya datang dari Ketua Forum Pendamping Desa se-Provinsi Jawa Tengah yang juga Sekretaris Karang Taruna Kabupaten Purbalingga, Aris Yudirianto
Menurutnya, keberadaan Unperba ini perlu disosialisasikan kepada para camat, lalu diteruskan ke desa-desa. Di desa, kepala desa dan perangkatnya bisa menyampaikan juga ke semua lapisan masyarakat desa tentang Unperba ini.
“Kampus ini tempatnya strategis kok, ditengah-tengah antara desa dan perkotaan. Akses perangkat desa menjangkau kampus Unperba juga sangat mudah,” ujar Aris.
Soal kondisi terkini mengenai kapasitas kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Purbalingga, Aris menambahkan sudah saatnya semua pelaksanaan tata kelola pemerintahan desa mengikuti perkembangan zaman, yaitu berbasis tekhnologi.
“Di Purbalingga, kepala desa yang sudah menjabat sejak 3 tahun lalu memang sudah paham tentang tata kelola pemerintahan desa. Tapi saat ini ada sekitar 50 persen kepala desa yang baru menjabat di wilayah Purbalingga. Sumber Daya Manusia (SDM) mereka ini masih perlu diberikan pelatihan peningkatan kapasitas. Saya berharap Unperba berperan aktif meningkatkan kapasitas kepala desa dan aparaturnya. Biasanya di satu desa itu hanya ada satu orang, atau dua orang yang menjadi pusat pemikirannya. Masing-masing perangkat belum mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam tata kelola pemerintah desa,” tegasnya. (Red)