Pemilu yang bakal digelar pada 17 April 2019 sudah di depan mata. Dalam Pemilu serentak ini, Rakyat Indonesia berhak menyalurkan suaranya untuk memilih anggota DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten, dan juga memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Untuk itu butuh keterlibatan semua unsur, baik dari anak muda, orang dewasa maupun lansia untuk mensukseskan Pemilu tersebut. Diharapkan kita sebagai anak bangsa untuk aktif dan terlibat di dalamnya, baik itu menjadi pihak penyelenggara Pemilu, pemantau (LSM, media, dll), ataupun menjadi tim sukses/relawan dari para peserta Pemilu.
Satu catatan penting, ada hal yang harus di hapuskan dalam mindset (pola pikir) kita semua bahwa suara bisa di beli. Atau, masyarakat mengharapkan uang receh yang akan habis 1 sampai 2 menit. Hendaknya masyarakat yang punya hak pilih harus paham dan kenal siapa yang akan dipilih. Sebab, nantinya merekalah yang akan memimpin dan juga mewakili aspirasi kita sebagai rakyat Indonesia selama lima tahun mendatang
Kita berharap Pemilu berjalan sukses, dan itu menjadi tugas kita bersama. Semua itu tentunya butuh kebersamaan, tak bisa jika harus berjalan sendirian.
Perlu diingat, perbedaan pandangan politik jangan menjadi gesekan, karena berbeda bukan berarti menjadi musuh. Kesadaran itu perlu terus dibangun agar kita dapat bekerjasama untuk mensukseskan pemilu pada 17 April 2019 mendatang.
Begitu pun di lingkup yang lebih kecil, khususnya di Kecamatan Setu. Kecamatan ini merupakan salah satu dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Jumlah DPT (daftar pemilih tetap)-nya sebanyak 98.515 suara yang tersebar di 11 Desa dengan 346 lokasi TPS. Jumlah suara yang tentunya mempengaruhi suara nasional.
Besar harapan, masyarakat di Kecamatan Setu ikut berperan baik langsung maupun tidak langsung menciptakan pemilu yang damai, tenang dan tanpa kekacauan politik. Sehingga Pemilu 17 April mendatang dapat berjalan sukses tanpa Golput, tanpa money politic dan kecurangan.
