Lewati ke konten

Dukung Langkah Tindak Lanjut Pengelolaan Kelapa Sawit, Ini Masukan AWI Agar Terwujud

Jakarta, desapedia.id – Ketua Agraria Watch Indonesia (AWI), Ganda Situmorang mendukung langkah tindak lanjut dari pengelolaan kelapa sawit di Indonesia.

Dalam siaran persnya yang diterima desapedia.id pada Sabtu (23/1), Ganda Situmorang menjelaskan, sawit merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia yang diandalkan untuk menopang perekonomian nasional, selain berkontribusi terhadap GDP sawit dianggap mampu menyerap jutaan tenaga kerja.

Produksi kelapa sawit terus mengalami kenaikan setiap tahun, pada tahun 2019 tercatat produksi sawit sebesar 51,8 juta ton CPO.

Sebagai produsen sekaligus konsumen besar sawit, Indonesia menggunakan sebesar 16,7 juta ton CPO untuk kebutuhan domestik dan sisanya diekspor yakni sebanyak 35,7 juta ton CPO. Sawit di Indonesia dimanfaatkan untuk penggunaan biodiesel, pangan dan oleokimia.

Konsumsi sawit pada tahun 2020 yang dimanfaatkan untuk industri oleokimia mengalami kenaikan sebesar 14,5%, sedangkan untuk konsumsi industri pangan mengalami penurunan sebanyak 8,7% dan konsumsi sawit untuk biodiesel relatif stabil.

Meskipun demikian, AWI menjelaskan beberapa tantangan dalam pengelolaan kelapa sawit, antara lain dari segi pemasaran, ekspor mengandalkan komoditas mentah dan harga fluktuatif.

Dari segi produksi produktivitas belum tinggi, penggunaan benih unggul masih rendah. Dari sisi petani sawit, status legalitas lahan pekebun sawit perlu diselesaikan, dan pekebun rakyat sulit mendapatkan hasil TBS untuk diproses oleh industri.

Karena itu, AWI memberikan masukan soal tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah: pengembangan industrialisasi berbasis pertanian sawit. Oleokimia dan pengembangan biodiesel untuk penyerapan dalam negeri, peremajaan kelapa sawit dan penggunaan benih sertifikat, pertanian presisi kelapa sawit, penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) sawit, dan diperlukan kebijakan pemerintah untuk pabrik pengolahan kelapa sawit menyerap hasil perkebunan rakyat (korporasi perkebunan sawit rakyat).

“Semoga langkah–langkah tersebut dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit, meningkatkan ekspor hasil industri kelapa sawit dan menjadi komoditas yang mampu memberdayakan jutaan masyarakat Indonesia”, ungkap Ganda dalam siaran persnya. (Red)

Scroll To Top