Rejang Lebong, desapedia.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baperekraf), Sandiaga Uno dalam kunjungan kerjanya pada Selasa (2/8) lalu mengunjungi Desa Wisata Belitar Seberang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
“Luar biasa, senang bisa datang langsung mengenal Desa Wisata Belitar Seberang yang kaya dengan wisata alam dan budaya. Ini jadi ladang potensial untuk dorong kebangkitan dan kepulihan ekonomi Indonesia. Kalau begini makin yakin saya sampai tahun 2024 bisa ciptakan 4,4 juta lapangan kerja”, ujar Sandiaga yang dikutip desapedia.id dari laman media sosialnya.
Menteri Sandiaga menjelaskan, Provinsi Bengkulu punya modal yang signifikan untuk menjadi kontributor pemulihan ekonomi nasional, lantaran lewat 58 desa wisata seperti Desa Wisata Belitar Seberang yang telah masuk 50 besar desa wisata terbaik ADWI 2022.
“Terutama dengan adanya Sadar Wisata, yang mampu mendorong komitmen keterlibatan masyarakat agar sama–sama berkolaborasi membangun aspek–aspek kepariwisataan dan ekonomi kreatif di desa masing–masing”, ujarnya.
Dalam kunjungannya, Sandiaga menyempatkan melihat langsung air terjun tertinggi di Sumatera yang ada di desa tersebut.
“Megah! Air terjun di Desa Wisata Belitar ini berair hangat dan dingin, unik dan jarang ada di Indonesia, bahkan di dunia”, ujar Sandiaga bangga.
Selain menikmati keindahan air terjun, Menteri Sandiaga mengatakan di Desa Wisata Belitar Seberang ini juga bisa melakukan ‘river tubing’ dan juga terdapat eduwisata pengolahan air nira menjadi gula aren.
Sandiaga mengapresiasi masyarakat desa dan seluruh stakeholder pemerintah daerah yang berkomitmen untuk membangkitan ekonomi, membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru bagi warganya.
“Alhamdulillah tahun ini Desa Wisata Belitar Seberang bisa masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022”, ujar Sandiaga.
Menurutnya, semakin banyak potensi lokal yang digali dan dikembangkan, kesejahteraan masyarakat akan tercipta. Karena di tengah tantangan ekonomi dan harga bahan pokok yang meningkat saat ini, masyarakat perlu mendapatkan peningkatan penghasilan yang konkret dan dirasakan secara langsung. (Red)
