Garut, desapedia.id – Program Perhutanan Sosial besutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui mekanisme dan pola pemberdayaan dengan tetap berpedoman pada aspek kelestarian hutan. Masyarakat disekitar hutan diberi kesempatan untuk mengajukan hak pengelolaan hutan kepada pemerintah.
Di Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat hasil program perhutanan sosial telah menuai hasil, yaitu kopi.
Hal itu terlihat dari kegiatan yang diadakan oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Karamatjaya yang ada di Desa Karamatwangi dengan menggelar “Jelajah Kebun dan Edukasi Budaya Kopi” pada Sabtu (11/6) lalu.
“Kegiatan ini mencakup tracking menuju kebun kopi, memetik langsung buah kopi, melihat proses pengelolaan kopi, menyeruput kopi bersama dan menikmati nasi liwet. Kegiatan ini kami selenggarakan disaat panen raya kopi tiba diwilayah perhutanan sosial warga yang tergabung di LMDH Karamatjaya”, ujar Ch. Ambong, pegiat perhutanan sosial yang juga salah satu pimpinan di Aliansi Masyarakat untuk Indonesia Hebat (Almisbat).
Saat kegiatan jelajah kopi ini berlangsung, senyum sumringah terpancar dari raut muka para petani kopi LMDH Karamatjaya, Karamatwangi, Cisurupan, Garut.
Hal itu terjadi lantaran kebun kopinya dikunjungi oleh rombongan KLHK yang dipimpin langsung Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Bambang Supriyanto.
Rombongan Dirjen PSKL ini didampingi oleh beberapa Direktur diantaranya Direktur Pengembangan Usata Perhutanan Sosial, Catur Endah; Direktur Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial, Syafda dan Setditjen, Mahfud.
Ambong menambahkan, saat melakukan kegiatan Jelajah Kebun Kopi dan Edukasi Budaya Kopi di lahan Perhutanan Sosial di Garut ini, rombongan dari KLHK sangat menikmati keseruan memetik Cherry Kopi, kemudian melihat proses pengolahan biji kopi dan di akhiri seruput kopi serta menyantap nasi liwet dipinggir kolam air panas dengan pemandangan gunung Papandayan. (Red)
