Lewati ke konten

Gerakkan Ekonomi Desa, Pemerintah Desa Ciledug Luncurkan BUMDes

Kepala Desa Ciledug Iing Solihin bersama Direktur BUMDes Ciledug Bersinar Gunawan saat melakukan gunting pita dalam kegiatan peresmian BUMDes Ciledug Bersinar

Kepala Desa Ciledug Iing Solihin bersama Direktur BUMDes Ciledug Bersinar Gunawan saat melakukan gunting pita dalam kegiatan peresmian BUMDes Ciledug Bersinar (FOTO/Dok)

Bekasi, desapedia.id – Pemerintah Desa Ciledug meluncurkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Grand launching BUMDes tersebut dilaksanakan di Workshop BUMDes, di samping Situ Burangkeng, Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Jawa Barat, Minggu (26/1/2020).

Kegiatan ini dihadiri aparatur Pemerintahan Desa Ciledug, mulai dari kepala desa dan perangkatnya, serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Selain itu, hadir juga jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Setu, Pendamping Desa dari tingkat desa maupun kabupaten, serta stakeholder terkait dan masyarakat setempat.

Kepala Desa Ciledug Iing Solihin menjelaskan, penyertaan modal BUMDes yang diberi nama BUMDes Ciledug Bersinar ini sebesar Rp250 juta pada tahun 2019 lalu.

Dengan modal tersebut, BUMDes ini akan bergerak dibidang usaha jasa layanan transaksi elektronik. “Di BUMDes ini warga desa dapat membeli pulsa dan token listrik, atau dapat melakukan pembayaran kredit motor, dan sebagainya,” ujar Iing.

Tak hanya itu, masyarakat juga dapat bekerjasama dengan BUMDes untuk membuka usaha outlet pulsa. “Harganya lebih murah, dan masyarakat tidak perlu melakukan deposit pulsa di awal. Jadi kami isi dulu pulsanya, dan warga bisa usaha tanpa modal,” terangnya.

Di samping itu, BUMDes Ciledug Bersinar juga telah memiliki sebuah cafe desa yang menjadi alternatif sebagai tempat bersantai bagi warga desa.

Ke depannya, Iing berencana agar BUMDes ini dapat mengelola Situ Burangkeng sebagai destinasi wisata desa. “Hanya saja saat ini Situ Burangkeng masih menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR dan belum diserahkan kepada pemerintah desa. Rencananya kami akan bersurat agar Situ ini bisa dikelola BUMDes sebagai destinasi wisata,” ungkapnya.

Dia sangat berharap agar usaha BUMDes Ciledug Bersinar dapat terus berkembang. “Bukan hanya seremonial saja, saya berharap kehadiran BUMDes ini dapat dinikmati seluruh warga desa dan dapat membantu perekonomian warga Desa Ciledug,” ucap Iing.

Gunawan selaku Direktur BUMDes Ciledug Bersinar mengungkapkan, kehadiran BUMDes ini diharapkan dapat mengangkat perekonomian masyarakat desa dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). “Kami akan mencontoh BUMDes lain yang sudah maju. Tapi, majunya dan mundurnya BUMDes bukan di tangan saya, melainkan di tangan kita semua,” kata Gunawan.

Sementara itu, Kapolsek Setu AKP. Wahid Key mewakili jajaran Muspika Setu mengapresiasi peluncuran BUMDes Ciledug Bersinar tersebut.

“Klo bahasa iklan di Tokopedia itu ‘Mulai Aja Dulu’. Artinya, untuk memulai itu memang sulit dan launching BUMDes ini sebagai upaya yang sangat positif,” kata Wahid.

Dia berharap agar BUMDes Ciledug Bersinar ini dapat bersinar abadi, serta dapat maju dan sukses, sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat. “Ini menjadi titik awal kebangkitan,” ucapnya.

Apresiasi juga diberikan oleh Ketua Forum BPD Kabupaten Bekasi, H Karno. “Kami sangat mengapresiasi dan mengharapkan kehadiran BUMDes-BUMDes lainnya yang yang ada di Kabupaten Bekasi. Ini sangat penting untuk meningkatkan PADes, dan harus didukung penuh oleh seluruh anggota BPD,” tuturnya.

Adapun Wahyu selaku Tenaga Ahli (TA) Kabupaten Bekasi memaparkan bahwa secara regulasi pembentukan BUMDes bukanlah menjadi hal yang wajib. “Tapi, pembentukan BUMDes menjadi wujud kepedulian seorang kepala desa terhadap perekonomian warga desanya,” kata Wahyu.

Menurutnya, BUMDes adalah milik masyarakat desa. Adapun keberadaan BUMDes tidak boleh menjadi benalu ataupun predator bagi usaha warga desa.

“Jangan usaha warga desa menjadi kalah saing dengan adanya BUMDes. Justru warga dapat berinvestasi untuk bersama-sama memiliki usaha di BUMDes. Jadi, BUMDes harus menjadi berkah, bukan menjadi musibah bagi desa,” pungkas Wahyu. (Nur)

Scroll To Top