Bekasi, desapedia.id – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Setu II dan Polsek Setu telah menandatangani perjanjian kerjasama pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT), di Kantor Polsek Setu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (24/9/2019).
VCT merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui status HIV/AIDS dan dilakukan secara sukarela serta melalui proses konseling terlebih dahulu.
Kepala UPT Puskesmas Setu II Isniyati Machmud, SKM., mengatakan, pelayanan terkait HIV menjadi salah satu dalam 12 jenis Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan maupun puskesmas.
“Nah, nanti pengaruhnya berkelanjutan pada LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) Bupati. Jadi LKPJ bukan hanya dalam segi keuangan saja, tapi juga dari sisi kesehatan yang benar-benar menyentuh masyarakat,” kata Isniyati.
Masalah HIV/AIDS, lanjut Isniyati, bagaikan fenomena gunung es. Sebab, satu yang muncul, di bawahnya banyak. “Mereka datang sudah dalam keadaan AIDS, karena itu kita perlu kerjasama dengan lintas sektor, seperti pihak kepolisian. Jadi kalau ada tahanan narkoba ataupun residivis, kami bisa mengadakan penyuluhan bersama,” jelasnya.
Dia memastikan, pihak UPT Puskesmas Setu II telah menyiapkan tim yang terdiri dari dokter, bidan, analis, perawat, serta promosi kesehatan yang senantiasa siap melaksanakan tes VCT untuk tahanan di Polsek Setu.
Isniyani juga mengungkapkan, dari data terbaru yang dimilikinya, ada sekitar 9 orang di wilayah kerja UPT Puskesmas Setu II yang menderita HIV/AIDS. “Tiga orang sudah meninggal dunia,” ucapnya.
Sebagai informasi, wilayah kerja UPTD Puskesmas Setu II diantaranya Desa Taman Rahayu, Taman Sari, Ragemanunggal, Muktijaya, Kertarahayu, dan Cikarageman.
Sementara itu, Kapolsek Setu AKP. Wahid Key mendukung penuh kerjasama layanan VCT tersebut. “Cukup positif, karena kita sama-sama memiliki tanggungjawab bagaimana menangani HIV dan AIDS ini,” ujar Wahid. (Nur Pulo)
