Tana Tidung, desapedia.id – Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) yang berasal dari daerah pemilihan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Fernando Sinaga kembali mengunjungi Kabupaten Tana Tidung dalam masa resesnya pada Selasa (11/10/2022) lalu.
Dalam kesempatan itu, Anggota Badan Sosialisasi MPR RI ini bertemu dengan sejumlah perwakilan Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat adat desa dan tokoh agama di desa, yakni antara lain Kepala Desa Seludau, Rustam; mewakili Desa Adat Seludau, Roben; Anggota BPD, Pantarli; Pendeta GpdI, David Sondakh; dan salah satu Ketua RT di Desa Seludau, Yagim.
Di pertemuan itu, Fernando Sinaga yang lebih banyak mendengar dan menyimak berbagai aspirasi yang disampaikan oleh perwakilan dari Desa Seludau.
Kepala Desa Seludau Rustam mengatakan, Desa yang dipimpinnya memiliki luas wilayah sebesar 1925 hektar dan 80 persen dari luas wilayah desa tersebut berada dalam kawasan.
“Rencananya secepatnya kami akan mempetakan terlebih dahulu agar data kami nantinya akurat, termasuk apa yang akan kami tindaklanjuti dari data tersebut”, Rustam menuturkan kepada Fernando Sinaga.
Menanggapi hal tersebut, Fernando Sinaga mengusulkan agar Desa Seludau menyiapkan program Perhutanan Sosial dengan skema Hutan Desa (HD).
“Saya berharap Desa Seludau mempunyai akses legal mengelola kawasan hutannya melalui Perhutanan Sosial skema Hutan Desa. Silakan berkoordinasi dengan Pemkab Tana Tidung kemudian ajukan ke Kementerian LHK. Penuhi semua persyaratannya. Saya sebagai anggota DPD RI akan mengawal prosesnya di Jakarta”, tegas Fernando.
Fernando Sinaga menambahkan, dirinya sangat terbuka bisa bersinergi dengan desa – desa di Tana Tidung sebagaimana sebelumnya bersinergi dengan Bupati Tanah Tidung, Ibrahim Ali dalam mengadvokasi pelepasan kawasan untuk pembangunan pusat pemerintahan Kabupaten Tana Tidung hingga akhirnya dapat melakukan peletakan batu pertama pada Senin (10/11/22) lalu.
Fernando Sinaga menambahkan, Desa Seludau dapat memulai mengembangkan Perhutanan Sosial dengan skema Hutan Desa sehingga langkah ini dapat diikuti oleh desa – desa lainnya yang ada di Tana Tidung.
“Pak Kades tadi sampaikan disini masih ada ketimpangan ekonomi dan ketidakmerataan ekonomi. Maka solusinya adalah melalui Perhutanan Sosial untuk memanfaatkan lahan, ada kesempatan usaha dan pemberdayaan SDM desa. sehingga kemandirian ekonomi warga desa di Tana Tidung dapat terwujud”, timpal Fernando. (Red)