Lewati ke konten
Idul Fitri Almalik Pababari Idul Fitri Almalik Pababari

FKPLD Jateng Sebut Dirinya Brigade 188 Saat Gelar Kopi Darat, Ternyata Ini Artinya

FKPLD Jateng Sebut Dirinya Brigade 188 Saat Gelar Kopi Darat, Ternyata Ini Artinya - Desapedia

Pertemuan FKPLD Jateng di Kendal

Kendal, desapedia.id – Forum Komunikasi Pendamping Lokal Desa (FKPLD) Provinsi Jawa Tengah menggelar acara kopdar (kopi darat) yang bertempat di stadion Bahurekso pada Rabu (17/5/2023) di kabupaten kendal.

Dalam sambutan pengantarnya yang tertera di siaran persnya, Ketua FKPLD Jawa Tengah Aris Yudirianto mengatakan FKPLD Jawa Tengah merupakan inspirator Pendamping Lokal Desa (PLD) Nusantara.

“Sebagai inspirator PLD se Nusantara, kegiatan di Kendal ini merupakan agenda kegiatan rutin tahunan yang bertujuan menjalin hubungan silaturahmi  antara PLD se Jawa Tengah, meningkatkan kapasitas PLD, mempublikasikan kerja – kerja PLD serta promosi tentang produk – produk unggulan desa melalui BUMDes, ketahanan pangan dan desa digital”, ungkapnya.

Di kopi darat itu, para PLD se Jawa Tengah kompak memberikan Salam Brigade 188. Terkait salam tersebut, Aris menjelaskan PLD adalah Brigade atau Barisan Garda Depan dalam rangkaian alur kegiatan pendampingan di desa.

“PLD selalu berada paling dekat dengan desa, sehingga berbagai hal yang dialami oleh dan terjadi di desa PLD selalu berada disana. Desa menganggap keberadaan PLD sebagai manusia setengah dewa yang memahami berbagai hal dalam proses pelaksanaan roda pemerintahan desa. Desa sudah menganggap PLD bisa memberikan solusi atau jawaban atas semua pertanyaan dan permasalahan yang terjadi di desa.”, jelas Aris.

Ketika dimintai konfirmasinya, Aris menyebut Brigade 188 ternyata artinya Barisan Garda Depan Gaji 1,88 juta rupiah.

“Gaji kami memang hanya Rp 1,88 juta namun kami selalu memberikan motivasi dan membakar semangat bagi kawan – kawan PLD Jateng agar senantiasa melakukan pendampingan secara optimal”, tegas Aris.

Karena itu Aris menegaskan, FKPLD Jateng akan terus memperjuangkan peningkatan kesejahteran dan honor PLD.

“Melalui kopdar ini poin – poin yang disampaikan melalui FGD yang dihadiri Pak Yusra Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa DTT sebagai narasumber, kami telah mengusulkan dan mengawal tuntutan kenaikan honor bagi PLD yang selama ini masih jauh dari standar kesejahteraan. Selain honor, PLD juga mengusulkan agar PLD nantinya menjadi P3K”, papar Aris.

Aris berharap melalui kopi darat ini semoga masyarakat luas akan mengetahui peran penting PLD dalam mewujudkan kemajuan serta kemandirian desa yang tentunya bersumber dari Dana Desa.

Poin lain yang mengemuka dalam kopi darat ini yaitu soal keberadaan PLD agar setelah selesai Pemilu 2024 tetap senantiasa ada walapun berganti kepemimpinan nasional.

Kegiatan kopi darat ini di hadiri oleh beberapa pejabat dari Kemendes PDTT, diantaranya Lutfiah Nurlaela, Kepala Badan Pengembangan Masyarakat Desa,Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Yusra, Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; dan Ivanovich Agusta, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi PDTT.

Tokoh lainnya yang hadir antara lain KH Muhammad Yusuf Chudlori, Pengasuh Pondok Pesantren Tegalrejo Magelang; Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki; sejumlah Forkompinda; Tenaga Ahli Provinsi Jawa Tengah; sejumlah Tenaga Ahli dari beberapa Kabupaten di Jawa Tengah; Para Kepala Desa dan Sekretaris Desa Inspiratif. (Red)

Scroll To Top