Jakarta, desapedia.id – Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan data SDGs Desa merupakan data yang ampuh untuk dijadikan sebagai perencanaan pembangunan.
Menurut Bupati Bantul, dengan data yang mikro, lebih memudahkan pemerintah kabupaten untuk menentukan sasaran program kegiatan yang tepat dan relevan.
“Terbukti saat ini angka kemiskinan Kabupaten Bantul mengalami penurunan tertinggi selama sejarah penurunan kemiskinan”, ujar Bupati Bantul saat bertemu dengan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar pada Senin (10/1/2023) lalu di Jakarta.
Abdul Halim Muslih menjelaskan, jika sebelumnya penurunan angka kemiskinan di Bantul hanya 0,6 persen per tahun turunnya, di akhir 2022 ini dari data BPS mengalami penurunan sampai 1,77 persen.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menegaskan Kabupaten Bantul dapat menjadi piloting penurunan kemiskinan dengan data berbasis SDGs Desa.
“Pengentasan kemiskinan di Bantul akan jadi succes story implementasi SDGs Desa utamanya goals ke satu, yakni desa tanpa kemiskinan”, ungkap Gus Halim, sapaan akrabnya.
Menurut Gus Halim, dengan terimplementasinya SDGs Desa di Bantul, nantinya akan dijadikan sebagai succes story baik di forum internasional maupun di nasional.
“Jadi Pak Bupati, saya bulan Maret rencana ada acara di Thailand. Nah, saya ingin Bantul ini yang selalu saya bawa ke mana-mana terkait dengan implementasi SDGS Desa. Sehingga nanti misalnya ada cerita succes story dalam konteks itu, nah saya ingin Bantul yang di depan. Baik di Thailand maupun di New York bulan Juli,” ujar Doktor Honoris Causa dari UNY ini.
Oleh karena itu, Ia meminta kebijakan pengentasan kemiskinan di Bantul harus benar-benar berdasarkan data yang terperinci dan detail by name by address dari setiap desa.
Selain itu lanjut Gus Halim, Bantul harus terus melakukan konsolidasi, upgrade dan monitoring data ke setiap kelurahan. Sehingga, implementasi SDGs Desa dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kondisi real di kelurahan. (Red)